Thursday, January 12, 2012

. . .

aku merasa kesepian....ya...mereka bilang aku aneh...sehingga mereka tak mau berteman dengan ku,aku hanya tersenyum saat mendengar kata-kata itu.......mereka tak membenciku tapi mereka menganggap ku GILA

kisah ku mungkin tak berisi tentang sebuah kisah cinta...bukan pula berisi kata-kata indah.....

(bagian 1)

aku adalah seorang anak yang cukup bahagia di keluarga ku,aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang tampan dan seorang adik yang cantik dan banyak yang bilang wajah ku juga cukup menarik,mungkin karna aku peranakan turki-bandung

keluarga ku terutama ayah ku slalu ingin anaknya semua berhasil sama seperti ayah ku

sebenarnya kami adalah keluarga sederhana,mungkin karna warisan kakekku kepada ayah sangat banyak,karna ayah ku adalah anak satu-satu nya dia asli bandung

dan ibu ku orang turki mereka bertemu saat kuliah di oxford

ya...tahun ini aku akan masuk sekolah tingkat pertama....sebelumnya aku tak pernah punya teman karena aku home schooling,aku tak pernah bersosialisasi dengan sebaya ku...awal nya aku takut,karna aku sering lihat di tv tentang bully di sekolah...tapi ayah meyakinkan ku....bahwa aku akan aman di sana ternyata aku akan di sekolah kan di tempat yang terkenal bagus di daerah bandung. di sekolah itu ada berbagai ekstrakulikuler gurunya pun terkenal sangat dekat dan arif kepada murid-muridnya.setelah ku mengelilingi sekolah itu entah kenapa aku merasakan dejavu...ya....DEJAVU

aku merasa aku pernah melihat tempat ini dan melakukan hal yang sama,ayah pun memanggil ku "ali...ali.....ali....di mana kamu?","aku disini ayah"sahut ku

"ayo kita pulang","O.K"jawab ku

saat perjalanan pulang ayah bertanya"ali,gimana sekolah nya?bagus tidak?"

"bagus yah,keren tapi ko' masih sepi yah?"kata ku

"kan masih liburan akhir semester,dan baru mau mulai tahun ajaran baru bulan juni nanti,kamu mau sekolah di situ?"tanya ayah ku lagi

"hmmn...aku masih takut yah....nanti kya di tv-tv lg pada perang antar sekolah,kenpa gak home schooling lagi sih yah?kan lebih aman?!bunda bisa mengawasi aku 24 jam kan?"

"sayang,ayah hanya ingin masa remaja mu di manfaat kan dengan memperbanyak teman,kalu kamu di rumah terus kamu gak bisa mengenal berbagai karakter manusia,dan hal itu bisa menjadikan kamu egois,mau menang sendiri,dengan berteman kamu bisa meresakan bagaimana indahnya berbagi,merasakan indahnya kebersamaan,dan memahami satu sama lain"jelas ayah ku sambil menyetir mobil nya

"aku masih gak mengerti ayah"sambil memperhatikan wajah ayah ku

sambil tersenyum ayah ku menjawab "suatu saat nanti kamu akan mengerti maksud ayah,kamu mau ya sekolah di sana?"pinta ayah ku.

masih bingung memikirkan perkataan ayah,ayah menegur ku lagi"ali??mau ya?"pinta ayah ku

dengan senyum aku menjawab"siap aku mau pak"sambil hormat ala militer

ayah pun tertawa....

tibalah kami di paviliun sederhana kami

aku langsung turun dan masuk kerumah,kucari bunda ku di kamarnya ternyata tidak ada

ku pangil panggil"bunda...bunda....bunda di mana??"

"apa sayang,bunda di dapur" ternyata bunda ku di dapur sama mba' ku sedang memasak untuk makan siang

kalian mungkin heran kenapa ibu ku fasih berbahasa indonesia....ya...karna ibu ku sudah 20 tahun di indonesia...terlebih ayah dan ibu ku sebelum aku lahir pernah tinggal di jakarta..selama 5 tahun

"bunda tadi aku hunting sekolah sama ayah,sekolahnya besaar sekali"semangat ku menceritakan

ya...hal ini sudah biasa di lakukan di keluarga kami...karna kami selalu terbuka pada keluarga...ayah ibuku terbuka pada anaknya...tak ada 1 pun yang di tutup-tutupi...begitu pula sebaliknya.

"kamu suka sekolah itu sayang?"tanya bunda ku semangat

"suka sekali bunda,oh iya bunda sma mba' masak apa?aku sudah lapar nih?"tanya ku

"kan belum waktunya makan siang sayang....nanti yah...lagi pula belum selesai masak nya....kamu main dulu,nanti kalau sudah matang bunda panggil,O.K?"jelas ibu ku

"O.K bunda"sambil cium pipi bunda aku lari ke kamar...

sampai di kamar aku jatuh kan tubuh ku di atas kasur

dan aku mengkhayal apa yang akan ku lakukan saat sekolah nanti....terus dan terus sampai aku tertidur pulas




sumber : disini

Born to Fight

Surat dari sang ibu :


Anak Mama lagi apa ya..? Hari ini Mama masak kesukaanmu. Mama jadi ingat kamu. Rasanya belum lama kamu masih bayi mungil, tidak terasa kini sudah dewasa. pikiran Mama jadi menerawang ke masa lalu, membayangkan kembali masa kecilmu.

Waktu itu kamu berumur 1 tahun, kamu begitu semangat dan antusias saat belajar jalan. Kadang kamu jatuh dan menangis, tapi setelah itu kamu bangkit dan coba lagi. Jatuh bangkit lagi, jatuh bangkit lagi dan lagi, begitu setiap hari. Kamu menarik-narik tangan mama untuk membimbingmu. Dan tidak lama kamu sudah pandai berjalan, berdiri,.. dan melompat. Semangatmu luar biasa, nak. Pantang Menyerah. Mama berharap sampai besar kamu tetap semangat dan antusias dalam mencapai impianmu, seperti waktu kecilmu. Iya kan sayang ..?

Pernah suatu hari, Mama agak capek. Karena hari itu terlalu banyak pekerjaan. Waktu itu kamu rewel, minta gendong. Lalu Mama gendong dengan sisa sisa tenaga mama. Baru saja Mama gendong, kamu langsung ngompol. Baju Mama basah kuyup dan bau pesing. Yaaah.. padahal Mama baru saja ganti baju lho. Segera Mama bersihkan kamu, lalu Mama ganti baju lagi. Dalam hati Mama mengatakan, ” maaf sayang, hari ini Mama agak capek, jadi tidak bisa menemani bermain berkejar kejaran..” Tetapi begitu melihat kamu berjalan tergopoh gopoh, lalu peluk Mama, rasa capek Mama hilang seketika. Kamu begitu menyenangkan sayang. Wajahmu yang lembut seolah-olah mengalirkan energi yang menyegarkan pada hati Mama. Mama peluk kamu kuat-kuat, terus Mama gendong. Dan … ups, Mama mencium bau yang tidak enak. Waooow..rupaya kamu buang air besar. Ha.. ha… Mama ganti baju lagi.


Hari-hari mengurusmu dan merawatmu , selalu Mama lakukan dengan gembira. Sayang, kamu paling senang bobok digendongan Mama. Sambil menimang-nimangmu, mama menyanyikan lagu. Padahal suara Mama tidak bagus lho, tapi tidurmu akan lebih pulas kalau mendengar suara Mama menyanyi..


Saat kamu sudah tidur, Mama usap keningmu, Mama tersenyum memandangi wajahmu. Mama pandang terus tidak bosan bosannya, mama cium, lalu Mama bisikkan kata-kata dalam telingamu, “Anakku, Mama mau kamu kelak jadi orang yang berguna, menjadi orang yang berbudi luhur, menjadi orang yang sukses, menjadi orang yang berhasil. Mama akan selalu mendukungmu. Doa Mama tidak henti-hentinya untuk keberhasilanmu, kasih Mama akan menyertai setiap langkahmu. Kamu punya potensi nak, jangan sia-siakan hidupmu. Kamu tumpuan dan harapan Orang tua. Berjuanglah, wujudkan impianmu, yang juga impian orang tuamu. Mama yakin, kamu berhasil. Mama yakin kamu bisa, sayang. Yaa…kamu bisa, kamu pasti berhasil.“



Kalau nanti dalam perjalanan kamu menemui hambatan, ingatlah do’a dan kasih Mama, ingat senyum Mama ya nak, pasti kamu akan semangat lagi. Kasih Mama akan menjadi energi yang luar biasa dalam perjuanganmu. Karena setiap tetes air susu mama adalah do’a impian dan harapan. Kamu pasti sukses, kamu pasti sukses sayang. Mama yakin kamu pasti sukses. Allah menyertai dan memberkati hidupmu … Amiin“




sumber : disini

Sayap dan Air Mata Perak .

Aku meluncur turun dengan riang seperti bisaa. Menembus awan dengan tubuh dan sayap kebangganku dengan gemulai. Saat itu, mentari masih sayu menunjukan sinar kehidupannya. Hanya ada aku, gerombolan awan putih, dan tugas hari ini.

Aku menghitung dengan seksama, “ternyata hari ini Cuma ada 5!” pekikku riang dan segerombolan awan itu malah diam. Sangat berbeda dengan tugasku di Desember 7 tahun lalu, di ujung Banda tepatnya. Dimana dalam sehari targetku mencapai lebih dari 126.000 jiwa. Tentulah aku sangat bersyukur, dan dengan gelisah, menuju target pertamaku.

Aku melesat turun seperti kerikil kecil yang ditarik kekuatan dahsyat gravitasi di tepi jurang, sangat cepat, menuju sebuah bangunan besar yang terdiri dari beberapa bangunan-bangunan kecil dan kamar yang sangat banyak. Dengan insting supertajam ku, aku bisa menemukan ruangan target ku dan tinggal menyesuaikan waktu nya.

Dalam ruangan bernuansa hijau ini, ada 5 orang, pertama seorang lelaki paruh baya yang sedang berbaring di ranjang dan kelihatan sangat lemah, seorang dokter yang sedari tadi sibuk menyinari bola mata lelaku malang tersebut, serta 3 orang lainnya kurasa adalah keluarga si lelaku malang tersbut.

Aku menunggu dengan gelisah sampai waktunya tepat, lalu aku mendekati lelaku malang itu, dan segera mencabut keluar Roh nya. Memisahkan jiwa dan raga nya. Entah mengapa, saat memisahkan roh orang, ada sensasi yang bercampur aduk antara puas, sedih, gamang dan kasihan. Tapi ini jelas tugasku. Pelan pelan kumasukkan roh tersebut ke dalam kantung roh yang kubawa dari langit, aku berniat pulang setlah semua 5 targetku hari ini masuk ke kantung rohku. Sang dokter yang berkacamata itu terlihat sekali mimic wajah simpati yang dibuat buat dan dengan menyungggingkan “kami telah berusaha semampunya” dengan amat pelan. Isak tangis perlahan terdengar samar, lalu kemudia meledak, dan ketiga orang itu terus memanggil dan memeluki tubuh yang sudah terpisah dari rohnya. Aku hanya menutup wajah dengan sayap ku yang keperakan. Karena lagi lagi aku memisahkan mereka yang saling menyayangi.

Lalu dengan kasar, aku membuka daftar tugas hari ini. Dan kali ini, 3 orang sekaligus dalam waktu yang sama. Aku langsung terbang keluar meninggalkan suara parau yang sudah tak jelas antara isak atau teriakan itu lagi. Aku terbang keluar secepatnya, takut aku akan terbawa suasana. Dan akhirnya aku langsung menemukan target ku hari ini.

Mereka (targetku yang malang) adalah sebuah keluarga kecil harmonis. Mereka baru saja menginjakkan kaki keluar dari gerbang rumah sakit saat aku melihat mereka. Sang ibu baru saja melahirkan putri nya yang sangat manis itu. Ukurannya kecil, tapi terlihat sedang tidur dengan damai. Sang ayah terlihat begitu senang dengan kedatangan Permata baru dalam perhiasan rumah tangga mereka. “mengapa mereka?” aku membatin. Sedikit mengiba dan mengasihani diriku sendiri. Sambil terus mengintai, aku menginguti langkah kaki mereka yang sekan harum Bunga kebahagiaan.

Saat ini, posisi mereka ada tepat disampingku. Mereka tak merasakan keadaanku. Sang ibu duduk dengan manis di sebuah bangku panjang dari kayu jati di pinggir jalan. Sambil menyusui si Permata (aku memanggilnya begitu) karena dia terbangun dan menangis. Dan tak lama kemudian, sang ayah datang dengan motor besarnya, keliatan sangat gagah dan sanggup membawa istri dan anaknya kemanapun di dunia ini.

Dengan membaca doa’ si istri naik ke belakang sambil menggendong si Permata. Motor melaju dengan cepat, tapi aku tak kalah cepat. “sudah hamper waktunya” kataku. Dan kemudian semua terasa begitu cepat. Ada sebuah bus besar yang dating dari arah berlawanan. Gerakannya sangat cepat dan tidak teratur, sepertu seekor kuda raksasa yang diberikan theobromine. Lalu, sesaat sebelum kuda raksasa itu meindas seluruh motor itu, aku mengambil 3 roh yang malang itu. Banyak sekali darah dan aku sama sekali tidak inging melihatnya. Dengan tergesa aku memasukkan 3 roh itu lagi ke kantung.

Aku berusaha melupakan semua target ku hari rasanya. Rasanya semuanya menorah luka yang dalam di hatiku. Aku hanya tersenyum semu samvbil menghibur diri sendiri. Mencoba melupakan semua hal, lebih baik aku mengikuti korban terakhirku hari ini. Dia dijadwalkan meninggal saat matahri terbenam, namun sekarang? Matahari baru saja keluar dengan girang dari persembunyainnya. “mungkin ada gunanya aku mengikuti korban terakhirku” tekadku menyalak.

Dia hanya seorang pria tua, kira2 umurnya sudah 50 tahun. Di pagi hari ini. Dia dan becak tuanya siap bertandang di setiap pasar. Menawarkan servis menggiurkan ke para penumpang yang akan menaiki becaknya. Kukira bapak itu salah tempat. Maksudku lihatlah! Ini tempat yang sangat penuh dengan dosa. Aku bisa merasakan udara seakan dipaksa melucuti semua pakaiannya dan dipermaikan oleh kebejatan moral. Perjudian dan sampah menggunung. Dan banyak sekali orang seprofesi bapak ini yang tidak mau antri menunggu giliran mendapat pelanggan, selalu saja bapak ini diselak. Namun hebatnya? Bapak ini hanya balas tersenyum dan sekilas aku melihat bibir rapuhnya berkomat kamit, seperti sedang berdoa. Sangat lama dan bosan menunggu, akhirnya datanglah kesempatan itu, para tukang becak biadab lain sudah pulang, karena waktu sudah hamper menyeret matahari masuk ke lubang persembunyiannya. Ibu itu terlihat sangat baik begitu menaiki becak bapak itu, merasa sangat tertolong karena belanjaannya membludak. Dengan sabar si bapak mengayuh becak dan akhirnya sampai di tempat tujuan. Si ibu hanya membri selembar uang yang kuyakin nominalnya sangat kurang karena tercermin begitu dari senyum asing bapak itu. Sambil mengucapkan terimakasih, bapak itu mengayuh becaknya kembali.

Sampai di sebuah warung, bapak itu langsung membeli sebungkus makanan. Aku yakin sekali melihat sedikit air keluar dari mulutnya. Saat bapak itu hamper melampiaskan hasrat nya kepada sebungkus nasi tak bersalah itu, muncul bocah pengemis yang menangis dan bilang kalau dia sangat kelaparan. TERKEJUT! Aku sangat terkejut bapak itu mau membungkus kembali nasinya dengan rapi, dan memberikan seluruh bungkusan berminyak itu ke bocah tadi. Si bocah lalu berteriak gembira dan berlari.

Sekarang sudah hamper waktunya, tapi gawat ! aku masih belum melihat tanda kematian bapak itu? Apa nanti yang membunuhnya? Sungguh aku tak sampai hati memikirkannya. Saat itu, suara bapak itu memecah keheninganku. “kamu kah malaikat maut itu? Aku bisa merasakan kamu dating sedari pagi dan terus mengikutiku” katanya sayu sambil duduk santai menengadah langit yang mulai menua. Aku hanya diam, karena jelas, aku tidak boleh berbicara dengannya. Sekarang sudah saatnya, tapi aku tidak melihat apapun terjadi pada nya. Lalu perlahan, aku sadar… bapak ini meninggal kelaparan. Aku kembali mengulang kata “mati kelaparan” dalam kepalaku dan semuanya terasa begitu hampa. Kalau kau bisa melihatku, kurasa kau aakn mendapat sebuah pemandangan luar bisaa. Seorang malaikat dengan sayap perak, tersedu-sedu menangis sambil mencabut roh orang yang sangat dermawan ini. Setelah kucabut rohnya. Kusempatkan berbicara dengannya “mengapa kau begitu dermawan? Aku tau kau belum makan sama sekali sampai pagi, tapi kenapa kau tetap memberikannya, itu satu-satunya rezeki mu hari ini… kenapa?” roh itu terasa hangat menggelepar dalam tanganku, lalu dengan susah payah menjawab “ pertama, aku belum makan 4 hari belakangan ini, dan kedua… mengapa aku dermawan? Karena kepada-Nya tempat aku kembali nanti, dial ah mahluk maha dermawan. Aku hanya mengikutinya saja.” Aku segera memasukan nya ke kantung roh. Dan terbang setinggi mungkin, aku mengiris langit, aku ingin langit merasakan perasaanku yang teriris karena dermawannya sosok manusia. Menangis sendu bercampur perasaan syukur dan memohon ampun.





Sumber : disini

Menatap Langit Tak Akan Menghilangkan Dahagamu

Salam Amazing untuk Jiwa yang Senantiasa Hidup dalam BerkahNYA,

Menatap Langit Tak Akan Menghilangkan Dahagamu.

Sahabat Amazing, Sungguh ini Tulisan yang harus direnungkan, Begitu Amazingnya karena mengisyaratkan arti yang mendalam, Penasaran? Mari Kita Lanjutkan,

“Cintaku, cucu-cucuku. Kemari, lihatlah cakrawala langit diatas sana. Tahukah kamu darimana datangnya hujan?

Ya, Air yang terdapat pada bumi yang diserap oleh langit.Ia terkumpul menjadi awan dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan.

Tetapi Bagaimanapun, proses ini tidak terjadi setiap waktu.Kamu tidak bisa bergantung pada hujan.Contohnya, kamu selalu membutuhkan air untuk minum, betulkah?Tapi bisakah kamu bergantung dari air hujan yang turun dari langit? Akankah menatap langit dapat menghilangkan dahagamu?

Tidak bisa Cintaku, cucu-cucuku, tidak selamanya hujan turun tatkala dahaga mendatangimu.Kamu tidak mungkin berharap air turun dari langit ketika kamu menginginkannya.

Jika kamu berdiri di sana berharap hujan akan turun,kamu tak akan bisa menghilangkan dahagamu. Malahan kamu akan berakhir dengan berkeliling dan kamu akan mati.

Sekarang, lihatlah tanah ini cucu-cucuku. Selalu tersedia air di dalamnya. Jika kamu gali tanahnya dan kemudian menemukan mata air, kamu bisa meminum sepuasnya, sesuka hatimu cucu-cucuku.

Untuk itu, jangan hanya berharap dari langit.Kamu harus berusaha dan menggali jauh ke dalam tanah untuk mendapatkan airmu.

Seperti itulah, cucu-cucuku, kamu takkan bisa menghilangkan dahaga jiwamu hanya dengan menatap langit dan memohon kepada Tuhan.Sembari berkata, “Tuhan ada di sana. Dia yang akan menyediakan.”Tuhan ada dan Dia akan menolong pada saat yang tepat, tapi sebelumnya kamu harus berusaha. Kamu harus mencoba, dan Kamu harus merasakan susahnya cucu-cucuku.

Sebagaimana titik-titik air yang terdapat pada bumi yang diserap oleh langit dan turun kembali ke bumi dalam bentuk hujan, Tuhan juga mengambil apapun yang kamu miliki dan mengembalikannya kembali padamu.

Sifat-sifat apapun yang kamu miliki akan kembali padamu.Jika kamu mengumpulkan sifat-sifat neraka, itulah yang akan kamu dapatkan kembali.

Tapi, cucu-cucuku,jika kamu mengumpulkan sifat-sifat surga, kamu juga akan meraih surga itu. Bukankah itu Hebat cucu-cucuku?

Jika kamu mengumpulkan kebijaksanaan dengan semua sifat-sifat baik di dalam dirimu dan bertingkah laku dengan baik, Maka Tuhan akan membuat sifat-sifat tersebut menjadi jauh lebih indah lagi dengan cahaya-Nya. Dia akan merubah sifat-sifat tersebut menuju kemerdekaan bagi sang jiwa dan membuat hujan turun membasahi dirimu.

Cintaku cucu-cucuku,Tuhan akan mengambil apapun yang kamu miliki dan merubahnya menjadi sesuatu yang jauh lebih baik, sesuatu yang jauh lebih bernilai. Percayalah itu!DIA akan membuatnya sempurna dan mengembalikannya padamu.Namun, Ketahuilah Tuhan itu ada. Dia ada dimanapun, tapi kamu harus menggali ke dalam dirimu dan menemukan Dia di sana.

Segala tindakan-Nya harus hadir pada dirimu. Baru kemudian kamu akan meraih khazanah rahmat. Untuk itu, anak-anakku,jangan berpikir,“Tuhan akan melakukannya. Tuhan akan menyediakannya begitu saja.”

Merupakan suatu kesalahan tatkala menatap langit dan berpikir,“Aku tidak perlu melakukan apapun. Hujan akan datang dengan sendirinya.” Percayalah cucu-cucuku, Tidak ada manfaatnya bersikap seperti itu.

Cintaku, cucu-cucuku. Pikirkan baik-baik.Pikirkan tentang tugas yang harus kamu lakukan. Jangan kamu hanya menatap langit, tataplah ke dalam dirimu.Semuanya ada di dalam dirimu, sebagaimana air terdapat di dalam tanah. Cintaku, cucu-cucuku. Kamu harus memahami hal ini.

Tulisan indah ini Ditulis oleh M. R. Bawa Muhaiyaddeendari: “Gazing at the Sky Will Never Quench Your Thirst” Come to the Secret Garden: Sufi Tales of Wisdom

Sahabat, silahkan mengungkapkan isi hatimu dengan memberi komentarmu disini. Karena Aku juga ingin belajar dari Pribadi Amazing sepertimu.

Terima Kasih sudah menjadi sahabat Amazing ku… ^^




Sumber : disini

Memecahkan rekor pribadi ..

Memecahkan Rekor Pribadi (cerita motivasi)

by Aldi Saldi Fatri on Thursday, December 29, 2011 at 6:15pm

Setiap orang yang berhasrat besar untuk menjadi manusia yang lebih baik perlu merenungkan kata-kata Stuart B. Johnson berikut ini:

“Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini.”

Dalam era hiper kompetisi dewasa ini, bagaimana kita memahami kalimat yang demikian itu? Bukankah kita harus bersaing dengan orang lain, dengan siapa saja yang berusaha mengalahkan kita? Jika demikian cara berpikir kita, maka cerita yang dikirim seorang kawan berikut ini mungkin menarik untuk menjadi bahan renungan.

LOMPATAN SI BELALANG….

Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana.

Suatu hari, tibalah saat yang dinantikan itu. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing, “Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini,” jawab anjing dengan sombongnya.

Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi

“Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita.”

“Baik,” jawab si anjing.

“Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut.”

Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun, ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, “Nah, belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang? Kamu sudah kalah.”

“Belum,” jawab si belalang.

“Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua?”

“Apa pun tantangan itu, aku siap,” tukas si anjing.

Belalang lalu berkata lagi, “Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, tapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya.”

Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.

“Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga,” kata si anjing. “Tidak perlu,” jawab si belalang.

“Karena, pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standar perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standar perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.”

“Intinya adalah, kamu dan saya mempunyai potensi dan standar yang berbeda tentang kemenangan. Adalah tidak bijaksana membandingkan potensi kita dengan yang lain. Kemenangan sejati adalah ketika dengan potensi yang kamu miliki, kamu bisa melampaui standar dirimu sendiri. Iya nggak sih?”

Cerita sederhana di atas pernah membuat saya malu pada diri sendiri. Ketika masih berumur awal 35-an tahun, betapa sering saya membanding-bandingkan diri saya dengan orang lain. Membandingkan antara profesi saya dengan profesi si Anu, antara pendapatan saya dan pendapatan si Banu, antara mobil saya dengan mobil si Canu, antara kesuksesan saya dengan kesuksesan si Danu, dan seterusnya.

Hasilnya? Ada kalanya muncul perasaan-perasaan negatif, seperti iri hati atau kecewa pada diri sendiri, yang menganiaya rasa syukur atas kehidupan. Namun kala yang lain muncul juga semacam motivasi untuk bisa lebih maju dan berusaha lebih tekun agar bisa melampaui orang lain (pesaing?). Belakangan, saya menemukan cara bersaing yang lebih cocok untuk diri sendiri.

Saya mulai mengukur kemajuan saya tahun ini berdasarkan prestasi saya tahun kemarin. Saya tetapkan bahwa tahun ini saya harus lebih sehat dari tahun kemarin; pendapatan dan sumbangan tahun ini diupayakan lebih tinggi dari tahun lalu; pengetahuan yang disebarkan tahun ini ditingkatkan dari tahun silam; relasi dan tali silahturahmi juga direntangkan lebih lebar; kualitas ibadah diperdalam; perbuatan baik dipersering; dan seterusnya. Dengan cara ini, saya ternyata lebih mampu mengatasi penyakit-penyakit seperti iri hati, dengki, dan rasa kecewa pada diri. Berlomba untuk memecahkan rekor pribadi yang baru, melampaui rekor yang tercapai di masa lalu, ternyata menimbulkan keasyikan dan rasa syukur yang membahagiakan.

Mungkin benar kata orang bijak dulu: kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, melainkan kemenangan atas hawa nafsu diri sendiri. Setujukah?



sumber : disini

Pacar atau Teman ?

  • Adil dong…

    Pacar maupun sobat, pasti punya kepentingan. Dan kamu adalah orang terdekat buat mereka. Hal penting yang nggak boleh kita lupakan adalah bersikap adil. Jangan sampai ada di antara mereka yang ngerasa dinomorduakan. Meskipun punya pacar, bukan berarti ngelupain teman atau sobat kan? Begitu juga sebaliknya, meskipun udah sobatan lama, bukan berarti kepentingan pacar dinomorduakan. Bagi waktu kita sebaik mungkin. Biar pacar dan sobat nggak pada bete.

  • Bikin prioritas

    Satu-satunya cara ngatasin kebingungan yang bikin kepala kita pusing tujuh keliling ini adalah menentukan prioritas. Mana kepentingan yang lebih mendesak dan nggak bisa ditunda lagi? Kalau misalnya sobat ngajak ketemuan lantaran pengen curhat soal pacarnya yang baru aja mutusin dia, sementara pacar kamu ngajak ketemuan karena pengen jalan bareng, berarti nggak ada salahnya kamu mendahulukan sobatmu. Begitu juga sebaliknya. Kalau pacar minta ditemenin karena ada masalah yang mendesak, berarti kita mesti ngeduluin pacar.

  • Bilang terus terang

    Tapi semua itu nggak bakal berhasil kalau kita nggak terus terang. Nggak perlu ngeles dengan bilang kita lagi nggak enak badan buat nolak ajakan salah satu dari mereka. Pacar dan sobat kamu pasti ngerti kok. Kamu nggak bisa memenuhi ajakannya karena ada masalah yang mendesak dan jauh lebih penting. Kasih pengertian juga ke mereka bahwa kamu bukannya nggak mau memenuhi ajakannya, tapi cuma menunda aja. Kalau mereka sayang sama kamu, pasti mereka nggak bakal memaksakan kehendak kok.

  • Gabung aja!

    Biar nggak bingung mesti ngatur waktu buat jalan bareng sama mereka dalam waktu yang berlainan, kenapa sesekali nggak ngajak mereka jalan bareng sama kamu? Seru juga kan. Kamu bisa ngenalin dan lebih mengakrabkan pacar dengan sobat-sobat kamu, biar mereka tahu siapa pacar kamu sebenarnya. Selain itu, acara jalan bareng ini juga bisa ngasih gambaran ke pacar kamu, siapa dan gimana sebenarnya sobat-sobat kamu. Kalau dia sayang sama kita, berarti dia juga mesti sayang dong sama sobat-sobat kita. Gitu nggak?

Baju-baju yang Menipu. Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka meminta janji.

Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria lembut.

“Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat.

“Kami akan menunggu,” jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

“Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,” katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?” tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. “Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan.”

“Oh, bukan,” Sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.” Sang Pemimpin Harvard memutar matanya.

Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung ?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard.”

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?” Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS saat ini.

Kita, seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju,acap menipu.



sumber : disini

Sudahlah ...

Rasa gatal yang menyengat membuatku terlonjak dari tempat tidur. Rupanya malam ini pun aku kembali menjadi donor darah setia kepada mahluk bersayap mungil yang bisa berkembang biak gila-gilaan di musim penghujan seperti ini. Udara nya juga sangat sejuk untuk ukuran kota metropolis di rumahku. Bukan karena memasang pendingin ruangan, tapi murni karena hembusan nafas segar alam.

Kukira sekarang masih tengah malam, karena hari masih mengenakan jubah hitamnya. Tapi ternyata hanya mendung, mendung yang amat jahat dan menyerap semua letupan energiku di pagi hari indah ini. “another boring day” desahku sambil menuju ke kamar mandi.

Setelah mandi, Sholat, dan sarapan, aku hendak bergegas ke sekolah. Biarpun aku merasa ada sesuatu yang salah hari ini, aku sedikit merasa pusing. Dan kukira inilah efek buruk musim yang sangat kucinta, yah, memang, segalanya pasti punya nilai baik dan buruk. Sebelum melesat keluar bak harimau sirkus yang keluar kandang, ibu memanggilku. “Susunya minum! Beli susu mahal-mahal ga diminum!” bentaknya sambil mengangkat segelas penuh cairan putih yang amat lezat menurutku. Dengan gugup, panic, dan senang aku melangkah ke ibuku yang sedikit garang dan menghabiskan susunya hanya 2 kali tegak.

Ada yang berbeda di sekolah kali ini, akan ada kunjungan ke Panti asuhan, dan itu tidak bisa mengubah suasana hatiku yang sangat bosan. Ditambah lagi dengan pening di kepala yang mengakar, kukira aku akan lebih mengeluarkan aura non-sosialku setiap saat. Membayangkan yatim piatu saja aku berpikir “apa hebatnya? Sama aja kan? Manusia juga? Yah… aku sih bersyukur banget masih punya keluarga dan rumah, terus kenapa?”. Namun apa boleh buat, aku harus ikut karena tak ada satupun anggota OSIS yang tidak ikut.

“Panti Asuhan Az-Zahra” aku dapat mebaca tulisan itu ada di atas gerbang rumah yatim piatu, dibuat diatas seng yang diwarnai hijau agar serasi persis dengan gerbang berjeruji di bawahnya. Dengan enggan dan terpaksa aku masuk sambil berpikir positif “yah, daripada bosan sama sekali?”.

Ketua panti menyalami aku dan teman-teman dengan amat ramah. Kumisnya yang hitam itu berpadu dengan sedikit warna putih yang mencuat-cuat nakal. Dia memperkenalkan diri dan mempersilahkan kami duduk untuk mengatur ulang rencana dan apa saja yang kami lakukan disini.

“Kami akan membagi-bagikan buku tulis, pakaian, dan sedikit rezeki yang berhasil kami galang. Lalu insya Allah kami juga akan mengadakan acara makan-makan kecil di aula untuk memperingati hari ibu” kata Zhafira lembut, ketua OSIS ku yang multi talenta dan memiliki perasaan sesensitif ujung jemari. Aku hanya menepuk keningku lembut dan tersadar “oh iya, lupa, ini kan hari ibu”. Bahkan menepuk keningku lembut menambah pening di kepalaku.

Rentetan kegiatan membagikan sudah selesai, dan cukup efektif mengusir rasa bosanku, dan mungkin aku harus sering-sering berkunjung ke tempat seperti ini untuk meningkatkan rasa sosial. Dan sekarang tiba saatnya berkumpul di aula dan makan.

Aula ini tidak terlalu luas, namun sangat nyaman berada didalamnya. Dindingnya dicat kuing gading dan bagian bawah dindingnya seperti dilukis dengan pola rumput. Ada sekitar 40 sampai 50 anak yatim piatu disini. Aku merasakan banyak sekali kebahagiaan yang terpancara dari anak-anak itu. Memang bibir lucu mereka hanya berucap terima kasih, tapi aku merasakan perasaan energik yang meluap-luap. Dan dengan mudah (tidak seperti biasanya) aku dapat bersosialisasi dengan baik. Bahkan ada satu anak yang mendadak dekat denganku karena aku mengelus kepalanya.

Dodi nama anak itu, sekarang umurnya baru 8 tahun. Begitu polos, dan lucu. Namun juga sangat cerdas, terbukti dengan tanpa sengaja aku bertanya soal penemu benua amerika dan dia langsung menjawab Christopher Columbus. Saat ini dia sedang berbincang denganku.

“kak jun, inget gak surat Al Luqman? Ayat 14 kak” Tanya nya polos, aku bisa melihat dia ingin mengatakan sesuatu.

“Ga inget dod, emang kenapa?” tanyaku penasaran

“seinget saya, isinya tuh perintah dari Allah, agar kita berbuat baik kepada ibu bapak kita, tapi…” katanya antusias sampai kata kita

“kenapa?”

“Gimana saya bisa berbuat baik kak, saya aja ga punya bapak dan ibu” kata Dodi sambil tersenyum yang kurasa palsu.

Aku merasa tertampar, anak sekecil ini. Pasti sudah sering mengalami hal yang jauh lebih berat daripada yang kualami selama ini. Dan masih ada jutaan anak senasib Dodi yang ada di seluruh dunia, tiba-tiba aku merasa beruntung, ya… sangat-sangat beruntung.

“kakak sakit ya? Muka kakak pucet? Badan kakak juga agak panas” kata Dodi seraya memegang keningku

“eh, nggak. Nggak apa-apa kok Dod… gini aja, kan sekarang hari ibu tuh? Doakan aja ibu dan bapak Dodi, biarpun Dodi ga tau mereka lagi dimana, tapi Allah kan Maha Mendengar Dod” aku menjawab gugup sambil memegang keningku juga, memang agak panas.

“kalo itu mah setiap hari udah Dodi lakuin kak, bahkan setiap sholat. Kalo mau tidur juga kadang-kadang kangen banget, padahal Ibu bapak Dodi udah meninggal kak, Dodi disini karena paman dan bibi Dodi kerepotan katanya kalo ngurus Dodi juga.” Jawabnya polos

Lalu sekali lagi menamparku dengan kata-katanya “ini kan hari ibu tuh kak, Dodi pengen banget bilang Dodi sayang ibu dan ayah, sekali aja, tapi ga mungkin sih, hahahaha” katanya enteng sambil bergegas panic karena dipanggil Pak Norman.

********

Kunjugan hari ini serasa menyentakkan segala emosi dan pikiran yang kubilang masih normal. Kapan terakhir kali aku berbicara aku sayang pada ibu? Tanyaku sendiri. Setelah beberapa saat mengingat-ingat. Akhirnya aku setuju pada kenyataan paling pahit. Seumur hidupku, selama 17 tahun, belum pernah sekalipun aku bilang begitu. Padahal dengan sangat mudah, aku sering menulis puisi dan cerita gombal soal cinta. Bilang kepada sahabat-sahabat ku kalau aku menyangi mereka. Tapi mengapa sampai sekarang belum bisa aku mengucapkan tiga kata itu? Kepada ibuku sendiri? Aku berusaha menebak apa sebabnya. Namun semakin dipikir, aku semakin larut dalam lamunan. “Pasti masih banyak sekali orang diluar sana yang senasib denganku, belum pernah sama sekali mengucapkannya.” Padahal sekarang ini sungguh lumrah hal itu diucapkan, seperti lagu girlband yang belakangan ini booming : Really Really Love You, atau sinetron yang banya sekali menggunakan kelimat magis itu.

Aku sudah memutuskan, hari ini aku harus bilang pada ibuku, betapa aku sangat ,menyayanginya. Betapa aku bersyukurmemiliki ibu sekuat beliau, betapa aku senang memiliki ibu yang begitu kuat. Kalau kuingat masa kecilku, hanya akan ada gumpalan awan hitam yang ingin segera kuusir saja. Aku tidak ingin mengingatnya lagi. Namun ada cahaya begitu terang saat menelusuri gumpalan hitam jahat itu. Itu adalah saat dimana ibu mengajariku niat untuk puasa, itu adalah saat dimana aku pulang dan berteriak minta makan karena seharian menangis diluar, itu adalah saat dimana ibu mengambil nilai raporku, itu adalah saat dimana ibu menyelimutiku saat tubuhku menggigil kedinginan. Hanya ibu, ibu, ibu, Aku begitu menyayangimu ibu, tanpa tahu bagaimana caraku untuk menyampaikannya. Tapi, hei… aku sadar sesuatu yang mutlak, mengapa aku tidak pernah bilang begitu ke ibu. Itu juga karena Ibu belum pernah bilang begitu kepadaku, mungkin memang egois jika menunggu ibu yang mengucapkan itu lebih dulu daripada aku. Namun aku sadar, beginilah cara kerja Ibu. Beginilah mekanisme unik bernama cinta berjalan. Kalau begitu, aku harusnya mengikuti alur yang diikuti ibu.

Sampai disekolah, kepalaku begitu berat. Dan kurasa semua orang di kelas menyadarinya. Namun aku bersikeras ikut jam pelajaran walaupun bisa berkonsentrasi. Akhirnya jam pelajaran selesai, namun kukeluarkan senjata nadalanku ! Pena dan kertas ! sudah tak terhitung lagi jumlah huruf yang pernah kutorehkan pada tubuh kertas selama bertahun-tahun. Aku berniat menyiapakan satu puisi kecil, hanya untuk Ibu. Biar kepalakau serasa sangat berat, dan sudah 15 menit aku terlambat pulang. Aku tetap menulis dan berharap inilah sarana ku menuju dimensi sayang dari Ibu

Alhamdulillah, puisinya selesai, sederhana, tapi menurutku ibu sangat suka. Toh ibuku juga tak terlalu mengerti soal sastra. Aku berlari pulang. Rasanya ubun-ubun kepalaku dipukul sekantung semen, susah sekali melanjutkan perjalanan. Dan seakrang, aku ada di depan pintu rumah, siap untuk membacakan puisi ku untuk ibu, saat membuka pintu, titik di dalam kepalaku terasa begitu berat. Dan aku ambruk ke lantai.

Aku menyayangimu tanpa aku mengerti mengapa, sejak kapan atau bagaimana

Aku menyayangimu tanpa aku ingin terus bersama atau kehilangan dirimu

Aku menyayangimu tanpa aku ingin membebani atau dilepas olehmu

Aku menyayangimu tanpa aku ingin menghormati atau menindasmu

Aku menyayangimu tanpa aku ingin diam atau berbicara

Aku menyayangimu seperti ini, karena Cuma ini cara aku untuk menyayangimu, Ibu

Aku terbangun di kasurku. Kepalaku terasa sangat berat. Namun aku ingat jelas, aku membawa hadiah istimewa untuk ibu. Aku memegangi kertas itu sedari sekolah, namun sekarang kertas itu tidak ada. Tiba-tiba ada tangan menamparku “ngerepotin aja, pingsan di depan rumah! Kalo tadi emang ngerasa sakit! Yaudah ga usah sekolah! Gimana jadinya kalo pingsan dijalan?!” kata ibu dengan nada marah-cemas. Tanpa menggubrisnya aku bertanya “mana kertas yang Jun pegang bu?” dengan membelakangiku, ibu bilang “udah dibaca kok”. Aku kaget dan bingung, aku harus apa? Akhirnya aku beranikan diri untuk membawakan puisi itu langsung. Belum bait pertama selesai, Ibu menghambur memelukku, aku yakin melihat air mata di mata indahnya yang sudah 18 tahun menatapku. Sambil berbisik, dia bilang “sudahlah, lebih baik tak usah kau bilang!”



sumber : disini

Rumahku dulu , Rumahku sekarang

Hujan selalu menjadi pelipur laraku. Karena hujan memakan seluruh kesunyian yang sangat tidak kusuka, seperti gerombolan tikus lapar dan mendapat jackpot berupa keju raksasa. Belum lagi karena bau hujan. Sebenarnya aku pun tak yakin hujan punya bau. Cuma, hidungku yang agak melesak kedalam ini selalu mencium bau khas setiap kali hujan.

Begitupun hari ini, hujan turun dengan deras. aku sedang duduk di teras belakang rumah. Memerhatikan jutaan tetesan yang terjun bebas dari langit. Aku menghadap tepat ke arah kolam. Sudah tidak berair dan sama sekali tidak terawat. Padahal dulu ayah sangat rajin mengganti air kolam dan memberi makan kepada ikan-ikan di dalam kolam. bahkan dulunya kebun disekitar kolam begitu terawat. Banyak sekali bunga warna-warni dan tanaman yang aku tidak tau itu apa. Yang kuingat hanyalah saat malam tiba, aku tidak bisa tidur karena jendelaku tepat menghadap kolam. aku bisa mendengar suara kodok bernyanyi ala kadarnya. Serak, parau dan bagiku sangat menyeramkan. Aku memang takut kodok. Tapi sekarang, kolam dan kebun bagus hanya tinggal kenangan, bukan Cuma kolam dan kebun, tapi rumah kami juga semakin jelek dan lapuk. Aku sangat merindukan keadaan 2 tahun lalu, saat ayah tidak bermasalah dengan rekan kerja nya, saat rumah ini bagus, sebagus kue tart di rak nya.

Pelan-pelan aku masuk ke dalam rumah. Aku hendak ke kamarku, hanya untuk sekedar membayangkan bila keadaan kembali seperti semula. Dalam perjalanan ke kamar, aku melihat ayah, dia tidak lagi sekuat dulu. Wajahnya yang dulu gagah dan tampan, kini mulai dirusak oleh keriput dan pucat yang pasi. Ayah sedang bersama ibu seperti biasa, ibu memijit kepala ayah dengan balsem, tanpa bicara sepatah kata pun. Hanya saling memandang dalam kebisuan semu. Pernah kucoba satu kali aku bertanya, mengapa mereka seperti itu. Mereka hanya mengangkat telunjuk dan menempelkannya ke bibir sambil mengeluarkan sedikit suara mendesis. Sejak itu aku malas sekali menanyai mereka kalau sudah seperti ini. Padahal dulu, ibu dan ayah begitu ramah. Tidak pernah sekalipun mengacuhkanku. Lagi-lagi dulu.

Sampai di kamar aku duduk dan menghadap jendela. Terlihat kolam yang gelap. Tidak ada nyanyian kodok, kalau boleh jujur, bahkan aku merindukan nyanyian buruk itu. Hujan masih dengan kejam mengguyur bumi. Sambil memijat kepala, aku coba merangkai peristiwa demi peristiwa yang terjadi, mengapa aku bisa sampai seperti ini sekarang.

2 tahun yang lalu, umurku masih 7 tahun. Aku adalah anak luar biasa enerjik dan selalu ingin tau. Saat itu aku dan ayah, juga ibu, baru saja pindah rumah ke rumah yang kutempati sekarang. Aku tidak begitu mengerti alasan pindah. Tapi yang kudengar hanyalah kata “Rumah Dinas”. Apapun namanya, selama aku masih tinggal dengan ayah dan ibu, aku sangat senang.

Ayah sering kali menggendongku hanya untuk sekedar menciumku dan melepaskanku di kebun belakang rumah. Ayah juga sering sekali diam-diam membuka buku pelajaranku dan melihat nilai-nilainya. Jika nilaiku bagus, ayah akan memujiku. Dan itulah sebabnya aku selalu belajar agar mendapatkan nilai yang bagus dan dipuji oleh ayah, ayah, dan ayah. Aku sangat menyayanginya.

Sementara ibu, dia sering sekali menyendiri. Memang sih, ibuku itu orangnya misterius, sukar bercanda. Dia tidak akan bicara sampai ada orang yang mengajaknya. Satu-satunya orang yang dapat membuat ibu berbicara begitu banyak hanya ayahku. Bila ada ayah, senyum ibu merekah penuh cahaya. Bibir tipisnya sering mengucapkan kata manis yang aku tak yakin maksutnya apa. Dia sering sekali mencubit ayah manja ketika sedang mengobrol berdua.

Ibu jarang sekali bicara padaku, tapi aku yakin dia sangat menyayangiku, begitupun aku. Semuanya terbukti dari bagaimana ibu selalu mengelus kepalaku sebelum berangkat sekolah, bagaimana aku pura-pura tertidur untuk mendapatkan ciuman selamat tidur darinya. Aku sangat suka cara dia melihatku. Dan itulah mengapa aku sangat menyayanginya. Ia melihatku seperti anak ingusan yang melihat permen lollipop raksasa, begitu kagum hingga berbinar-binar. Tentu saja aku tak mengerti apa maksut tatapannya itu. Kupikir semua ibu akan melihat anaknya dengan mata seperti itu.

Kami keluarga kecil yang sangat bahagia di rumah itu, sampai pada suatu malam. Waktu itu kami sedang makan malam seperti biasa. Tapi agak telat, karena ayah pulang terlambat. Kami sepakat bahwa makan malam adalah saat yang tidak boleh kekurangan satupun anggota keluarga, itulah momen pemersatu kami. Aku makan bubur kesukaanku, semetara ayah dan ibu tidak menyentuh makanannya sama sekali. Sedari tadi mereka menggunakan suara berdesibel rendah, berusaha agar aku tak mendengarkannya. Dan itu terbukti berhasil, aku hanya berhasil menangkap dan sedikit mencerna kata-katanya. Intinya ibu bilang “jangan” dan ayah bilang “terpaksa”. Sadar aku mulai ikut mendengarkan, akhirnya mereka mulai makan dalam diam. Lama sekali hening yang terjadi waktu itu, hanya ada bunyi kecapan mulut dan suara dentingan sendok ke piring porselen. Sampai tiba-tiba jam dinding raksasa berdentang memecah kebisuan diantara kami. Sudah pukul Sembilan tepat, sudah satu jam aku terlambat tidur. Dan dengan gendongan hangat seperti biasa, ayah membawaku ke kamar. Sekarang baru kusadari, inilah awal dari perubahan segalanya.

Sejak saat itu, kami hampir tidak pernah makan malam bersama lagi. Ayah sudah tidak pernah mengecek nilai-nilaiku lagi. Air wajahnya yang biasanya ramah kini berubah. Aku tidak mau ayah berubah! Akhirnya pada suatu malam, sepulang ayah bekerja, aku bertanya “ayah kenapa ga pernah periksa nilai ku lagi?”. “kok kamu tau?” jawab ayah balik bertanya. “aku sering lihat kok yah, terus knp sekarang udah ga pernah yah?” tanyaku merengek. “ayah Cuma agak cape, di kantor banyak banget kerjaan van…” katanya lesu dengan mata yang mulai cekung itu. Aku akhirnya teringat sesuatu yang sudah lama ingin kutanyakan pada ayah. “emang ayah kerja apa sih? Ada yang bisa vanny bantu yah?”. “makasih ya udah nawatin bantuan. Tapi kamu ga bakal ngerti, ini soal politik van” kata ayah sambil bergegas pergi menuju kamarnya.

Tak jarang juga aku mendengar keributan di kamar ayah dan ibu. Mereka sering sekali bertengkar sekarang, aku merasa bodoh karena jadi satu-satunya yang tidak mengerti apa masalahnya. Dan puncak pertengakaran itu terjadi saat aku bergegas ke kamar tidur. Aku mendengar suara piring pecah dan langsung berlari ke kamar makan. Aku mengintip dari pintu.

Ayah dan ibu sedang berdiri mematung , hanya dipisahkan meja makan. Piring yang pecah ada di samping ayah. Lalu aku melihat pemandangan mengerikan. Ayah menggebrak meja dengan tanganya yang kuat dan menjatuhkan piring lagi. Kurasa piring tadi pecah karena ayah juga.

“bisakah kau sedikit tenang? Nanti vanny dengar?!” kata ibu pelan namun tegas.

“sudah berapa kali kubilang?! Aku terpaksa melakukan ini!!” ayah membalas sengit.

Kulihat air mata sudah bercucuran di pipi ibu yang lembut

“tapi kita tak bisa begitu yah, kau tidak boleh begitu…” nadanya lembut dan memelas sekali

“tidak bisa! aku harus melakukannya!” ayah membalas, tapi nadanya sudah melembut

“aku tak rela kau melakukan hal itu” bantah ibu

Sialnya, saat itu aku terbatuk dan mereka berdua menyadari keberadaanku

“kamu ngapain van?” ibu berkata lembut seraya mengelap air matanya

“mau minum mah” aku berbohong. Padahal ibu mengajariku supaya tidak berbohong, tapi aku langgar, mungkin aku akan dihukum berat jika dia tau.

Lalu dengan cekatan ibu mengambilkan segelas air dan menuntunku ke kamar. Saat di ambang pintu ayah bilang “aku harus melakukannya, aku tak bisa tinggal disini lagi, maafkan aku” dan ayah berjalan tegas keluar rumah.

Sejak malam itu, sudah seminggu lebih ayah tidak pulang. Wajah ibu lebih dingin dari biasanya. Berkali-kali dia mengangkat telpon, menekan tombol speed dial nomor 2 (speed dial handphone ayah) lalu terdengar tuut…tuut…tuut begitu keras karena selalu saja hening. Di kamar, aku pun sering mendengar ibu menangis sejadi-jadinya.

Suatu malam, aku mendengar pintu digedor dengan amat sangat keras. Saat itu aku dan ibu sedang berada di dapur. Muka ibu berubah pucat. Pucat sepucat pulan malam itu. Sambil menggendongku dan berlari liar ke arah pintu belakang. Aku melihat air matanya berlinang saat menggendongku.

Begitu membuka pintu belakang, ada 2 orang berpakaian jas hitam rapi, dengan kacamata hitam. Ada satu orang lagi yang bertampang sangat barbar dibelakang 2 pria berjas itu. Ibuku terjatuh karena terkejut, begitupun aku.

“mana suamiku?!” ibu bertanya frustasi ke orang berjas rapi itu. “oh, sulaiman? Politikus yang sok bersih itu? Tenang, dia sudah mati. Mayatnya ada dibawah fondasi mall yang baru saja dibangun. Kalau saja dia tidak melaporkan segalanya ke para petinggi, mungkin dia tak perlu mati dengan cara seperti itu” katanya tenang dengan nada dingin. “kau dan putrimu pun akan menyusul hari ini” sambil tersenyum, aneh, senyum orang itu begitu lucu sekaligus berbahaya.

Lalu dengan cekatan ibu mengambil pisau dapur di atas meja sambil menggendongku lagi kearah pintu depan. Aku masih tidak mengerti apa yang terjadi. Ibuku hanya berbisik “tenanglah vanny, ibu akan melindungimu”

Namun begitu sampai di pintu depan. Ada seorang pria lagi yang dengan sigap, menyambetkan sesuatu yang berkilat ke leher ibu. Seketika juga ibu jatuh dan menggelepar, senyum manisnya terlempar bersama dengan kepalanya. Leher ibu menyemburkan cairan merah, banyak sekali, seperi kembang api di malam tahun baru. Aku hanya bisa berdiri mematung di samping ibu yang kehilangan kepalanya. Sampai orang berjas hitam itu muncul, dan mengarahkan pistol. Tepat di keningku.

********

Dan sekarang, di kamar aku duduk merenung. Melihat tubuhku yang setengah transparan ini. Beberapa hari yang lalu ada sebuah keluarga yang ingin membeli rumah ini. Namun penduduk disekitarnya bilang bahwa rumahku berhantu, katanya dulu rumah itu milik sebuah keluarga kecil yang dibunuh seluruhnya oleh koruptor licik. setiap hari tercium bau balsem.

Aku hanya bisa menatap hujan, dan menanti masa lalu yang tidak akan pernah datang.





sumber : disini

Monday, January 9, 2012

Perbedaan Menyebalkan Pria dengan Wanita

Pria dan wanita memang berbeda. Bukannya lebih baik atau lebih buruk – hanya berbeda. Satu-satunya persamaan mereka adalah: mereka berasal dari jenis yang sama, yaitu manusia. Namun mereka hidup di dunia yang berbeda, dengan nilai-nilai yang berbeda dan mematuhi seperangkat peraturan yang sangat berbeda pula. Semua orang tahu ini, tetapi hanya sedikit orang, terutama pria yang mau meng*akuinya. Hal ini terlihat sangat jelas dalam kehidupan sehari*hari. Lihat saja bukti-bukti yang ada! Di negara-negara Barat, sekitar 50% dari pernikahan berakhir dengan perceraian, sedangkan hubungan serius tiba-tiba berhenti sebelum menjadi hubungan yang berumur panjang. Sebuah kenyataan lagi bahwa: Pria dan wanita dari berbagai budaya, ke*percayaan dan bangsa terus-menerus berdebat tentang kebiasaan, sikap dan kepercayaan pasangan mereka




KENYATAANNYA :

Ketika seorang pria pergi ke kamar kecil, ia biasanya memang pergi hanya untuk satu alasan. Namun, wanita menggunakan kamar kecil sebagai tempat pertemuan sosial dan ruang terapi. Para wanita yang semula. tidak saling mengenal, jika mereka pergi ke kamar kecil, maka bisa saja mereka keluar dari kamar kecil itu sebagai dua orang sahabat abadi yang akur sepanjang umur. Tetapi semua orang akan segera pasang wajah curiga jika ada seorang pria berseru, "Woi,Gue mau ke kamar kecil. Loe mau ikut?"


Pria suka mendominasi remote TV dan meng*ganti-ganti saluran; sedangkan wanita tidak keberatan menonton tayangan iklan. jika sedang tertekan, pria minum minuman keras dan pergi ke luar negeri; sementara wanita, lebih senang makan cokelat dan berbelanja.


Wanita mengkritik para pria karena ketidakpekaan mereka, ketidakperdulian, sikap mereka yang tidak pernah menyimak, tidak hangat, tidak penuh kasih sayang, tidak berbicara, tidak memberikan cukup kasih sayang, tidak bertanggung jawab terhadap hubungan, lebih menginginkan persetubuhan daripada bercinta, menyetel AC hingga dingin sekali dan membiarkan tutup toilet terbuka ke atas.


Pria mengkritik para wanita tentang kemampuan menge*mudi mereka, tidak mampu membaca marka jalan, men*jungkirbalikkan peta, kurang peka dengan arah jalan, terlalu banyak bicara tanpa ada intinya, jarang berinisiatif dalam bercinta, suka menaikkan suhu, dan membiarkan tutup toilet di bawah.


Walau pria tidak pernah mampu menemukan sepasang kaus kaki tetapi kumpulan CD mereka teratur sesuai abjad. sedangkan, wanita selalu bisa menemukan seikat kunci mobil, meski jarang bisa menemukan jalan yang langsung ke tujuannya. Pria menganggap wanita sebagai makhluk yang paling berpikiran sehat; dan wanita tahu memang begitulah mereka.


Berapa orang pria yang didibutuhkan untuk mengganti
segulung kertas toilet?
Tidak diketahui jawabannya. Karena hal itutidak
akan pernah terjadi.


Pria mengagumi kemampuan wanita yang ketika me*masuki sebuah ruangan yang penuh dengan orang, maka wanita dapat segera memberikan komentar tentang masing*masing orang yang ada di dalam ruangan tersebut. Namun wanita merasa heran betapa pria tidak mau ambil peduli dengan semua itu. Para pria terheran-heran karena wanita tidak dapat melihat sinar merah menyala dari lampu penanda persediaan Oli di dashboard, namun dapat menemukan kaus kaki kotor yang tersembunyi di sudut gelap berjarak 50 meter. Sedangkan, wanita bingung karena pria selalu mampu memarkir pararel mobilnya walau tempatnya sangat sempit hanya dengan menggunakan kaca spion, tetapi tidak pernah mampu menemukan G-spot mereka.

Jika seorang wanita mengemudikan mobil dan tersesat, dia akan berhenti untuk menanyakan arah. Tapi, bagi seorang pria, itu merupakan tanda-tanda kelemahan. la lebih memilih terus mengemudi berputar-putar selama berjam-jam, sambil menggumamkan 'Aku sudah menemukan jalan baru untuk tiba di sini' atau ‘Aku berada di tempat umum' dan 'Hei, aku pernah lihat pompa bensin itu!'


Sumber : Nusa Reborn

:)

sunyi dan diam yg ada di sekitarku hanya semu

keramaian dan canda tawa mereka palsu

kalau memang aku tak pantas mendapatkan senyum itu...

untuk apa mereka membuka jalan tawaku???

hanya untuk sendiri dan mendapati semua berakhir

apakah ada yang salah dengan laju kehidupan ??

dia hanya benda yang bernapas

begitu halnya aku dan mereka

apa bedanya???

memang aku kecewa

apakah aku dicipta hanya untuk air mata..?

sedikit saja pikirkanlah aku

tawamu adalah tangis bagiku

menyesal jatuhkan air mata untuk bahagiamu

sampah yang selalu terbuang dan tiada harga

bagaikan cacing yg terkelijat tatkala panas..

ketika air membasuh tubuh kotornya..

bukan bahagia yg aku cari

aku hanya manusia bodoh yang mendamba cinta

cinta yang akhirnya membinasakan semua dari hidupku

dan akupun hentikan hembusan napasku hanya demi cinta yg padam ..

Aku Ingin Jatuh Cinta Lagi

“Aku ingin jatuh cinta lagi!” ucapku lirih di depan cermin. Keinginan dan dorongan hatiku untuk jatuh cinta lagi begitu kuat seperti muntahan yang terus mendorong keluar dari dalam perut untuk menghilangkan rasa mual.


Saat ini, aku sudah mempunyai seorang kekasih, namanya Juned. Juned yang kuliah di fakultas ilmu sosial dan politik yang menurut persepsiku sesuai dengan penampilannya. Rambut gondrong, jins belel, rokok di tangan, dan suka berdemonstrasi bila ada isu-isu sosial politik yang mencuat ke permukaan dan dianggap tidak sesuai hati nuraninya.Tapi, kadang Juned juga bisa seperti penghibur yang melemparkan canda nakal yang membuatku tertawa terpingkal. Juned tidak seganteng Ashton Kutcher tapi cukup membuatku tak bisa tidur. Juned bukan cowok berbadan atletis yang didamba setiap cewek untuk selalu berada dalam dekap hangatnya. Dia cenderung kurus tapi cukup membuatku aman berada di dekatnya.


Juned bukan cowok yang selalu memperhatikan penampilan bahkan bisa dibilang jarang mandi tapi cukup membuatku selalu merindunya. Juned yang begitu sederhana dan Juned yang apa adanya. Aku menyayangi Juned dan aku mencintainya hingga saat ini.


***


“Kenapa sih?” tanya Juned suatu hari. Kukernyitkan dahiku tanda tak mengerti ucapannya barusan.


“Kamu itu kenapa?” tanya Juned lagi.


“Maksudnya?” aku balik bertanya masih dengan tak mengerti maksudnya.


“Sebulan ini aku ngerasa kamu jadi aneh,” ucap Juned.


“Apa aku seperti monster, sampai-sampai kamu menganggap aneh diriku ini?” kulemparkan canda. Tapi aneh, Juned tak menanggapi seperti biasanya.


“Aku serius!” pandangan mata Juned seperti memaksa meminta jawaban. Kami terdiam sejenak. Aku ragu.


“Aku ingin jatuh cinta, Jun!” akhirnya keluar juga kata-kata itu dari mulutku setelah sebulan berusaha menyembunyikan hal ini darinya. Rasanya lega sekali setelah mengucapkan kata-kata itu. Kubayangkan reaksi Juned, dia bakal kaget dan marah tapi ternyata tidak. Juned diam saja. Hanya sedikit kaget terlihat dari air mukanya. Di saat seperti ini, keheningan sejenak menjadi teror sepi yang berkepanjangan.


“Pit, aku mencintaimu… sangat mencintaimu dan kamu tahu itu.” Kuanggukkan kepalaku.


“Saat ini, kamu memang pacarku, milikku. Tapi, hatimu tetap milikmu sendiri. Kamu berhak menentukan langkahmu sendiri. Berhak menentukan siapa yang kamu cintai.”


“Kamu nggak ngerti aku Jun!”


“Aku ngerti. Sangat mengerti dengan keinginanmu. Jangan memaksakan diri bersamaku bila kamu tak menginginkannya,” Juned beranjak pergi meninggalkanku. “Juned tak mengerti apa yang kurasakan. Aku hanya ingin sensasi jatuh cinta itu datang lagi padaku. Rasa berdebar-debar bila menunggu kedatangannya seperti ilalang di tanah lapang menanti sang hujan di musim kemarau. Bukan seperti rutinitas menunggu sang mentari muncul dari arah timur saat pagi hari.


Aku ingin rasa kangen begitu menyerangku bila lama tak bertemu. Aku ingin rasa berbunga-bunga itu datang lagi saat senyuman manis dilemparkan ke arahku. Saat ini, aku hanya ingin jatuh cinta, itu saja. Apakah salah?


***


Hari ini aku sengaja menunggu Juned di kampusnya. Wajahnya yang kuyu masih saja kurindukan. Sedikit canggung memang setelah lama tak bertemu, tapi semuanya berjalan baik-baik saja.


“Sudah jatuh cinta lagi?” kalimat pertama yang meluncur dari mulut Juned.


“Sudah, malah berkali-kali!” jawabku.


“Kamu sendiri gimana?” sambungku.


“Aku nggak tahu Pit, rasanya aku tidak bisa jatuh cinta lagi. Aku berusaha melupakan kamu tapi tak pernah bisa. Semakin aku berusaha melupakanmu, bayanganmu makin lekat. Jadi, sekarang kubiarkan bayanganmu merajai diriku tanpa berusaha menghilangkannya. Orang bilang waktu yang kelak akan menghapusnya. Tapi, aku juga masih meragukan apakah kelak waktu benar-benar bisa menghapusnya. Sampai saat ini, detik ini, aku masih sayang kamu Pit.” Kata-kata Juned meluncur begitu saja seperti kereta api express yang tak pernah berhenti di stasiun-stasiun kecil. Tapi, nadanya makin melemah seperti orang yang sudah kehilangan harapan. Di sudut hatiku, ada rasa bahagia yang meletup-letup. Juned masih sayang denganku.


“Jun, aku jatuh cinta padamu berkali-kali!”


“Benar Pit yang barusan kamu ucapkan? Kamu sedang tidak mempermainkan aku kan?” Juned menggoyang-goyangkan bahuku, sepertinya Juned tidak percaya dengan apa yang kuucapkan dan dia terus mengulang pertanyaannya.


Aku mengangguk. Bukankah cinta seperti ini yang diinginkan setiap orang? Jatuh cinta berulang kali pada orang yang sama. Terlihat jelas rona bahagia di wajah Juned, tapi bukan Juned kalau dia tidak bisa menahannya. Tidak langsung memelukku seperti yang aku lihat di film-film, tapi aku tahu kalau Juned benar-benar menyayangiku. Aku mencintai Juned dengan segala kesederhanaannya.

----------------------------------------------------------------


baharuilah cintamu...janganlah mengharap yang baru untuk hatimu...
tapi buatlah kebersamaan kalian menjadi hal yang akan selalu kalian rindukan....
So many people tell me about the truth of love
Somebody told me- love is happy,
And the others told me- love is pain
They said- love is life,
But some of them told me- love is nothing
I don’t understand…

And you,
You didn’t say anything to me
Not even when I was asking you
You’re so quiet
But why?

Why, everytimes I see you
I always feel like I’ve known you for a long time?
And more than that-
I feel happy
I feel free

And now I try to make my own description about love
I know it sounds ridiculous
But maybe the true love… is you

Love doesn’t need to speak
Love will show you its way

Haruskah menunggu orang yang tepat ??

Siapa saja pernah memperdebatkan cinta pasti tahu hal ini . masing-masing orang memiliki persepsi yang berbeda dan sulit mencari titik temu diantara keduanya . begitula , cinta memang satu dari sdikit hal yang membingungkan . seperti kisah yang akan di ceritakan disni ..

A : " Hidup ini teramat singkat . shingga teramat sayang jika hidup yang singkat ini kita habiskan bersama orang yg tidak tepat . "

B : " Justru karena hidup yg tllu singkat ini kita harus bergerak cepat . tllu berspekulasi jika kita hanya menunggu orang yg tepat . sbab kita tak pnah tau kapan kita akan skarat . " Bantah si B .

si A menatap si B . keningnya berkerut . " lalu kita harus menghabiskan sepanjang hidup kita bersama org yg tak tepat n tnpa rasa cinta ?? "

si B mndengus . n berkata , " Bagaimana kau bisa berpikir dia adalah org yg tepat smntara kau sama skli cukup lama bersamanya ?? . Waktulah yg akan menentukan apakah s'seorang itu tepat atau sbliknya . "

"Waktu tak kan mnjawab apapun !! ia hanya mengalir n bisu ! . kitalah yg harus mncari jawaban n mncari orang yg tepat . " . Bantah si A .

"Waktu memang tidak mnjawab apapun , Tp kita ttp butuh waktu . betapa tololnya jika kita membiarkan waktu terus bllu smntara kita hanya berdiri dimuka pintu sambil berharap org yg tepat itu datang n menetap ! . " Balas si B .

"Tak ada penantian yang sia-sia !! " . si A membantah lagi .

"Kau ini aneh . " . Ujar si B . "Disaat kita menanti sesuatu disaat itu pula kita membiarkan waktu bllu dngan sia-sia . Lagi pula bukankah penantian mu itu bntuk lain dari ketidakpastian ? kau bisa saja terus menanti,siapa yang berani jamin penantian mu itu tak kan sia-sia ? "

si A diam sejenak . Lalu dgn sorot mata yg aneh ia berkata , " Bukankah memank tidak ada yg pasti dalam dunia ini ?? " .

si B tertawa lepas mndengarnya,"kau pikir 2+2=4 itu bukan hal yg pasti ? kau pikir permen dibibirmu itu sesuatu yg semu ?? .. "

"Tapi hidup , juga cinta , bukanlah MATEMATIKA !!" . Bentak si A .

.............................................................................................................................

"HIDUP DAN CINTA MEMANG BUKAN MATEMATIKA . TAPI SEGALA SESUATU TETAP MEMBUTUHKAN PERHITUNGAN . KALAU KAU PIKIR MENANTI ORANG YG TEPAT ITU TIDAK AKAN MERUGIKANMU . SILAHKAN ! , TAPI SAAT ORANG YG TEPAT ITU DATANG , PASTIKAN KULITMU BERLUM KERIPUT . SEBAB , KALAU KULITMU SUDAH KERIPUT , ITU ARTINYA HIDUPMU TINGGAL SEJENGKAL !!!!! " ..

Apa yang anda pikirkan setelah membaca cerita diatas ??? .... ^^

jawablah ddalam hati anda masing" .

Tips menjaga lingkungan :)

1. Memakai lampu CFL

Banyak dari kita tahu bahwa lampu neon kecil (compact flouresecent light bulb/CFL) merupakan lampu hemat energi yang umurnya lebih lama dari bolam lampu biasa, juga hanya memerlukan paling banyak seperempat energi yang dibutuhkan bolam lampu biasa untuk menghasilkan cahaya yang sama terang.
Beberapa produk CFL seringkali menyertakan label ENERGY STAR yang artinya telah diuji kualitas dan efisiensinya. Memang produk yang memiliki label ini biasanya lebih mahal daripada produk yang tidak memilikinya. Namun jangan salah, peralatan listrik yang kita beli harganya tidak ditentukan hanya dari harga pembelian, namun juga harga perawatan yang paling tidak terdiri dari biaya pemakaian listrik untuk peralatan tersebut. Jadi meskipun produk CFL berlabel ENERGY STAR harga belinya lebih mahal, namun sebenarnya kita menghemat biaya penggunaan dalam jangka panjang karena daya listrik yang dipakai produk berlabel ENERGY STAR jauh lebih kecil dan umur pakainya panjang.
Tidak hanya itu, bolam lampu biasa yang menggunakan kawat atau logam yang berpijar sebagai sumber cahaya juga menghasilkan karbon dioksida (CO2) saat pengoperasian.
Lalu untuk menghemat penggunaan listrik, hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah memadamkan lampu yang tidak dibutuhkan, atau mengurangi penerangan dari lampu apabila cahaya matahari bisa masuk ke dalam ruangan dan bisa cukup menerangi ruangan.

2. Mengubah cara berkendara atau menggunakan kendaraan yang lain


Berita buruknya sebuah mobil bisa menghasilkan karbon dioksida paling tidak sebanyak yang dihasilkan oleh penghuni seisi rumah Anda dan karbon dioksida yang berlebihan merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Berita baiknya, kita bisa mengantisipasi hal ini dengan berbagai cara.
Cara pertama adalah dengan menggunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas. Kendaraan dengan bahan bakar gas lebih aman bagi lingkungan, namun untuk saat ini harganya lebih mahal dari kendaraan dengan bahan bakar minyak.
Cara kedua adalah dengan mengurangi berkendara. Ini hal yang cukup susah dilakukan. Karena pengendara biasanya memiliki kecenderungan untuk mengendara lebih jauh lagi ditahun berikutnya. Hal ini bisa diantisipasi dengan telecommuting (bekerja dari rumah menggunakan komputer yang terhubung dengan komputer tempat Anda bekerja) atau dengan mempergunakan angkutan umum. Dua hal ini cukup susah dilakukan di Indonesia, karena kedua sarana ini masih kurang memadai.
Cara ketiga adalah lakukan tune-up pada kendaraan Anda. Percaya atau tidak, tune-up bisa meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar kendaraan Anda sampai dengan separuhnya.
Cara keempat adalah jangan ngebut. Ngebut memang cepat, tapi bahan bakar yang terpakai juga lebih banyak. Akibatnya karbon dioksida yang dihasilkan juga lebih banyak.


3. Atur suhu ruangan


Salah satu penggunaan energi listrik yang besar adalah untuk perlengkapan pendingin ruangan (Air Conditioner/AC). Penggantian AC lama bisa jadi salah satu alternatif, karena AC lama memiliki efisiensi yang lebih rendah sampai sepertiga dari efisiensi AC jenis baru. Lalu jangan lupa untuk membersihkan ventiasi dan filter dari AC, karena filter dan ventilasi yang kotor bisa mengurangi efisiensi AC secara dramatis.
Cara berikutnya adalah dengan mengatur suhu yang sesuai, tidak terlalu dingin. Karena pengaturan suhu yang terlalu dingin membutuhkan energi listrik yang lebih besar. Pengaturan suhu bisa dilakukan dengan memasang programmable thermostat.


4. Kalahkan kulkasmu


Percaya atau tidak kulkas bisa menjadi pelahap energi terbesar dirumahmu apabila dioperasikan dengan tidak benar. Untuk mencegah terjadinya hal itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Jangan mengoperasikan kulkas didekat sumber panas, atau meletakkannya dibawah sinar matahari. Jangan lupa bersihkan kondensor kulkas untuk meningkatkan efisiensi kulkas. Jangan lupa tutup pintu kulkas. Jangan mengatur suhu kulkas terlalu dingin, secukupnya saja. Lalu jika ada tombol “Energy Saver”, jangan lupa diaktifkan. Namun jika kulkas Anda sudah tua, mungkin Anda bisa mempertimbangkan penggantian kulkas dengan kulkas baru, karena bisa meningkatkan efisiensi kulkas sampai 50%.



5. Kurangi penggunaan pemanas air

Pemanas air merupakan salah satu pengguna energi listrik yang besar. Untuk menggunakan pemanas air dengan efisien lakukan hal berikut. Jangan menyalakan pemanas air sepanjang waktu, nyalakan hanya pada saat dibutuhkan saja, pergunakan timer jika perlu. Perlengkapi pipa air panas dengan isolator untuk menjaga air tetap panas selama didalam pipa.



6. Atur tanaman


Menanam banyak pohon hanya baik untuk jangka pendek karena terlalu banyak pohon juga menghasilkan karbon dioksida. Tapi ada alasan lain yang bisa dipakai, misal untuk mengurangi biaya pendinginan dengan menutup perangkat pendingin atau ruangan tertentu dari panas sinar matahari langsung.
Untuk pemilihan tanaman, sebaiknya gunakan yang hanya membutuhkan sedikit air. Pilih tanaman keras. Jika menggunakan tanaman yang butuh banyak air, tempatkan secara bergerombol untuk menghemat pemakaian air dan mengatur kelembaban disekitar tanaman.



7. Investasi untuk energi hijau


Satu saat nanti tambang-tambang minyak bisa habis. Lalu bagaimana solusi untuk sumber energi yang baru. Sampai saat ini sumber daya yang cukup layak dipertimbangkan adalah sumber energi nuklir dan gas. Sumber energi nuklir menghasilkan radioaktif yang memiliki efek negatif untuk jangka panjangnya. Sedangkan energi gas memang bisa diperbaharui, namun energi yang dihasilkan relatif kecil. Jadi mungkin sumber energi gas bisa dipergunakan sebagai peralihan sebelum ditemukannya sumber energi baru yang lebih baik. Jadi mengapa Kita tidak melakukan investasi untuk penemuan energi baru ini.




8. Berpikir organik


Pestisida yang dipergunakan diperkebunan memang dipergunakan untuk membunuh hama tanaman, namun yang mati bukan hanya hama, tapi juga mikro oranisme yang ada ditanah yang berfungsi mengikat unsur karbon untuk menyuburkan tanah. Jadi setelah mikro organisme mati, karbon terlepas ke udara sebagai carbon dioksida, dan tanah menjadi perlu pupuk tambahan untuk penyubur. Jadi lebih baik tidak menggunakan pestisida kimiawi untuk mengusir hama, mungkin dipikirkan untuk menggunakan cara lain untuk mengusir hama misalnya dengan menggunakan predator dari hama tersebut.



9. Menggunakan barang daur ulang

Memproduksi barang daur ulang lebih mudah daripada memproduksi barang baru. Jadi apabila Kita menggunakan barang daur ulang, kita bisa meningkatkan perdagangan sekaligus juga meminimalkan penggunaan energi. Tidak hanya itu, barang daur ulang biasanya juga lebih murah dari barang baru, bisa sampai sepertiganya.



Sumber : KasKus
Thursday, January 5, 2012

Mengupil

Tidak bisa dipungkiri, bagi sebagian orang kegiatan mengupil adalah kegiatan yang mengasikkan . Benar tidak? Biasanya orang mulai melakukan aktivitas mengupilnya saat sedang santai, bengong atau mengisi waktu senggang.

Berdasarkan survei peneliti dari Wisconsin, rata-rata mengupil dilakukan 4 kali sehari.

Mengupil bisa menjadi aktivitas yang berguna sekaligus aktivitas yang tergolong jorok bagi sebagian orang. Dengan mengupil, dapat membantu membersihkan hidung dari kotoran.

Kotoran yang ada didalam hidung (upil) berasal lendir yang mengering. Membran mukosa yang berada di rongga hidung lah yang menghasilkan lendir tersebut. Lendir itu gunanya untuk menghilangkan debu dan benda-benda asing lainnya yang masuk ke hidung. Nah, dari lendir yang mengering ini lah yang menimbulkan rasa gatal dan menyebabkan orang terpancing keinginannya untuk mengupil.

Walaupun kegiatan yang mengasikan dan sebetulnya juga dapat membantu membersihkan rongga hidung, tapi mengupil juga dapat membahayakan kesehatan dan rongga hidung. Berikut beberapa akibat terlalu sering mengupil:

1. Lapisan Dalam Rongga Hidung Luka
Sebelum mengupil, ingat untuk mencuci tangan sebelum dan sesudahnya, jangan lupa memotong kuku agar rongga hidung tidak lecet

2. Pendarahan Di Rongga Hidung
Hal ini terjadi karena pelumas alami yang dibutuhkan rongga hidung agar tidak kering, habis. Namun, jika seseorang jarang mengupil, lendir yang ada pada rongga hidung itu bercampur dengan kotoran dan akan mengeras yang lema-kelamaan dapat menghambat pernapasan.

3. Infeksi
Dengan kondisi tangan yang kotor, kemudian mengupil dapat membuat virus flu gampang masuk ke hidung dan lebih mudah menyebar ke bagian tubuh yang lain.

4. Rontoknya Rambut Hidung

Rambut yang berada pada rongga hidung tersebut gunanya untuk menyaring debu. Tanpa rambut hidung, semua jenis penyakit yang tersebar melalui udara dapat masuk dengan leluasa ke dalam tubuh.

5. Meninggal Dunia
Percaya gak percaya, memang terlihat extreem “masa hanya dengan mengupil, seseorang bisa meninggal dunia?”. Tapi inilah faktanya. Hal ini bisa saja terjadi jika memaksa dan berusaha mengeluarkan upil yang besar dan keras. Di dalam rongga hidung terdapat tulang ethmoid yaitu tulang yang memisahkan hidung dengan otak. Nah, jika saat seseorang mengupil dan tidak sengaja menusuk tulang itu maka cairan di otak bisa bocor. Bocornya cairan tersebut akan menyebabkan meningitis (radang selaput pelindung sistem saraf pusat – otak).



Sumber : Kaskus
Pengertian kepemimpinan

  • Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
  • Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
  • Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.


TEORI KEPEMIMPINAN KLASIK DAN TEORI KONTINGENSI
Kepemimpinan Menurut Teori Sifat (Trait Theory)
Studi-studi mengenai sifat-sifat/ciri-ciri mula-mula mencoba untuk mengidentifikasi karakteristik-karakteristik fisik, ciri kepribadian, dan kemampuan orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami. Ratusan studi tentang sifat/ciri telah dilakukan, namun sifat-sifat/ciri-ciri tersebut tidak memiliki hubungan yang kuat dan konsisten dengan keberhasilan kepemimpinan seseorang. Penelitian mengenai sifat/ciri tidak memperhatikan pertanyaan tentang bagaimana sifat/ciri itu berinteraksi sebagai suatu integrator dari kepribadian dan perilaku atau bagaimana situasi menentukan relevansi dari berbagai sifat/ciri dan kemampuan bagi keberhasilan seorang pemimpin.
Berbagai pendapat tentang sifat-sifat/ciri-ciri ideal bagi seorang pemimpin telah dibahas dalam kegiatan belajar ini termasuk tinjauan terhadap beberapa sifat/ciri yang ideal tersebut.

Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku (Behavioral Theory)
Selama tiga dekade, dimulai pada permulaan tahun 1950-an, penelitian mengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada sejumlah kecil aspek dari perilaku. Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau lapangan untuk menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika kita cermati, satu-satunya penemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori perilaku ini adalah bahwa para pemimpin yang penuh perhatian mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.
Hasil studi kepemimpinan Ohio State University menunjukkan bahwa perilaku pemimpin pada dasarnya mengarah pada dua kategori yaitu consideration dan initiating structure. Hasil penelitian dari Michigan University menunjukkan bahwa perilaku pemimpin memiliki kecenderungan berorientasi kepada bawahan dan berorientasi pada produksi/hasil. Sementara itu, model leadership continuum dan Likert’s Management Sistem menunjukkan bagaimana perilaku pemimpin terhadap bawahan dalam pembuatan keputusan. Pada sisi lain, managerial grid, yang sebenarnya menggambarkan secara grafik kriteria yang digunakan oleh Ohio State University dan orientasi yang digunakan oleh Michigan University. Menurut teori ini, perilaku pemimpin pada dasarnya terdiri dari perilaku yang pusat perhatiannya kepada manusia dan perilaku yang pusat perhatiannya pada produksi.

Teori Kontingensi (Contigensy Theory)
Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan. Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas, lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para pengikut.
LPC Contingency Model dari Fiedler berhubungan dengan pengaruh yang melunakkan dari tiga variabel situasional pada hubungan antara suatu ciri pemimpin (LPC) dan kinerja pengikut. Menurut model ini, para pemimpin yang berskor LPC tinggi adalah lebih efektif untuk situasi-situasi yang secara moderat menguntungkan, sedangkan para pemimpin dengan skor LPC rendah akan lebih menguntungkan baik pada situasi yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan. Leader Member Exchange Theory menjelaskan bagaimana para pemimpin mengembangkan hubungan pertukaran dalam situasi yang berbeda dengan berbagai pengikut. Hersey and Blanchard Situasional Theory lebih memusatkan perhatiannya pada para pengikut. Teori ini menekankan pada perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dan hubungan pemimpin pengikut.
Leader Participation Model menggambarkan bagaimana perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dikaitkan dengan variabel situasi. Model ini menganalisis berbagai jenis situasi yang mungkin dihadapi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Penekanannya pada perilaku kepemimpinan seseorang yang bersifat fleksibel sesuai dengan keadaan yang dihadapinya.

TEORI KEPEMIMPINAN KONTEMPORER
Teori Atribut Kepemimpinan
Teori atribusi kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pemimpin mengenai individu-individu lain yang menjadi bawahannya.
Beberapa teori atribusi yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak orang yaitu:
Teori Penyimpulan Terkait (Correspondensi Inference), yakni perilaku orang lain merupakan sumber informasi yang kaya.
Teori sumber perhatian dalam kesadaran (Conscious Attentional Resources) bahwa proses persepsi terjadi dalam kognisi orang yang melakukan persepsi (pengamatan).
Teori atribusi internal dan eksternal dikemukakan oleh Kelly & Micella, 1980 yaitu teori yang berfokus pada akal sehat.


sumber : http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/
Faktor Perubahan Organisasi


Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.

Faktor perubahan dapat terjadi karena 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal
adalah segala keseluruhan factor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.

Faktor eksternal
adalah segala keseluruhan factor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.

Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.

Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.

Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan dalam organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya tidak lenyap dan terganti.
Saat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut.
Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak berjalan dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari factor ekstenal.


Ciri perkembangan organisasi
Ciri-ciri perkembangan organisasi adalah suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan tinngkat yang memusingkan perubahan itu sendiri.

Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.



Sumber : http://idadwiw.wordpress.com/